Permasalahan Umum di Korporat

- Penjualan menurun karena tidak bisa mempertahankan pelanggan & menambah konsumen baru
- Inovasi lama karena menunggu perintah dari atasan atau bersifat reaktif
- Gagal bayar (upah ke karyawan, pembayaran ke suplier, return ke investor, bayar pinjaman ke kreditur)
- Ketergantungan terhadap orang atau lembaga tertentu sehingga membuat perusahaan lemah (tidak mandiri)
- Pekerja sering keluar masuk karena tidak enjoy dengan pekerjaan & kondisi perusahaan
- Hubungan antar karyawan, manajemen & investor kurang harmonis terjadi saling curiga karena tidak ada keterbukaan (close management)
- Manajemen top-down (tekanan dari atas ke bawah/tingkat stress tinggi) sehingga orang bergerak bukan karena "mengeluarkan potensi diri" tapi "hanya ingin melepas beban"
- Terjadi mismanagement (salah urus) karena berbasis top-down sehingga sering terjadi human error (kesalahan manusia) tanpa ada perbaikan otomatis (autorecovery).
- Terjadi konflik kepentingan antar karyawan, manajemen & investor karena masing-masing pihak orientasinya terpenuhi kepentingan diri atau kelompoknya
- Terpengaruh oleh kondisi ekonomi sekitar down maka kondisi perusahaan ikut down karena masih pakai sistem konvensional yaitu sistem bisnis berbasis materi (seberapa besar).
- Return ke investor kecil (rata-rata 6% per tahun) dan lama (harus menunggu 1 tahun)
- Kenaikan gaji karyawan lambat karena audit keuangan dilakukan per tahun
- Perbandingan untung : rugi = 50 : 50, bahkan kemungkinan rugi lebih besar karena beban kompetisi (persaingan usaha), beban operasional, beban pinjaman & mismanagement (salah urus)
- Pengeluaran kebijakan baru lambat karena audit transaksi keuangan lambat (paling cepat 3 bulanan)
- Report transaksi keuangan lambat (tidak realtime) & audit laporan keuangan lama (per tahun) sehingga kebijakan & inovasi baru lambat dilakukan.
- Budaya & etika semakin memburuk (menginjak bawahan, menyikut ke samping & menjilat ke atas) seiring besarnya perusahaan karena dibangun dari tekanan/stressing (manajemen top-down).
- Visi misi tetap yang malah membatasi diri hingga menghilangkan jati diri sehingga tidak bisa melampaui dirinya yang terus berkembang.
- Perusahaan masih dipengaruhi oleh binary business mindset yaitu untung-rugi, kawan-lawan & menang-kalah
- Terjadi korupsi materi karena masih merasa kurang (tdk mandiri), korupsi waktu karena tidak enjoy dan korupsi pekerjaan karena merasa terbebani dgn pekerjaannya.
- Terjadi manipulasi keuangan, data, pekerjaan dll untuk mencapai kepentingan diri & kelompoknya.
- Bisnis menguasai kita hingga waktu, tenaga & pikiran habis digunakan untuk bisnis (masuk perangkap bisnis)
- Masih berbentuk Close Corporate (digital/binary corporate) sehingga hanya menyentuh sisi materi tanpa bisa menyentuh non materi (perilaku/budaya) apalagi rasa (enjoy/senang).
- Hukuman (punishment) makin diperlukan seiring beban pekerjaan yang terus bertambah.
- Terjadi penyusutan konsumen, produk, aset/barang, karyawan dll.
- Sistem binery corporate pasti mengalami penyusutan dan ujungnya pasti down (system down).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sistem Amany Sebagai Solusi Total Korporat

Pondasi Logic Korporat